Senin, 25 Mei 2015

Reportase VMUG-ID Sharing Session 21 Mei 2015

Sesuai info tentang acara VMUG-ID Sharing Session: vSphere 6 + Veeam + Certification update yang disampaikan di mailinglist VMUG Indonesia yaitu indonesia@list.vmug.com dan juga di Facebook Group https://www.facebook.com/groups/vmware.communties.indonesia , maka tulisan ini adalah sebagai reportase dari acara tersebut yang telah dilaksanakan sesuai rencana.

Acara kamis sore yang bertempat di kantor Avnet itu dihadiri oleh para anggota komunitas VMUG-ID dari berbagai latar belakang. Penulis tiba dilokasi sekitar jam setengah lima sore yang kemudian disusul oleh Muhammad Faisal dari VMware Indonesia, dan pada jam lima sore mulai berdatangan rekan-rekan lainnya dan berkumpul sambil berdiskusi di ruang tunggu kantor Avnet.

Sebelum acara dimulai, rekan-rekan muslim melaksanakan shalat maghrib berjama'ah dulu, kemudian setelah shalat maghrib sambil menunggu pemateri menyiapkan segala sesuatunya, rekan-rekan yang hadir masih tetap berdiskusi sambil menyantap makan malam yang telah disediakan oleh tuan rumah.

Acara dimulai selepas maghrib, dibuka oleh Rachmat Adriyanto sebagai perwakilan dari pengurus VMUG-ID dengan perkenalan dari semua yang hadir pada acara itu sebelum sharing session dimulai. Sesi pertama diisi oleh Yohanes Hendro (VMware Certified Instructor) dengan materi pembahasan fitur-fitur apa saja yang ada pada vSphere versi 6, disertai dengan demo instalasi vCenter Server Appliance versi 6 dengan cara me-remote lab pribadi milik Hendro melalui VPN.












Sesi berikutnya diisi oleh Thata Apriatin (Avnet's Training Coordinator) yang membahas tentang informasi terbaru mengenai sertifikasi VMware. Sesi terakhir adalah sharing session oleh Newin (Avnet's Solutions Architect) tentang Veeam Backup & Replication versi 8 yang sudah support untuk digunakan pada environment vSphere versi 6.




Acara selesai sekitar jam sembilan lewat, ditutup dengan foto bersama.



Read more ...
Jumat, 08 Mei 2015

Downgrade Lisensi vSphere 6.x ke veSphere 5.x

Sejak bulan Februari 2015, VMware sudah merilis vSphere versi 6, dan setiap pembelian baru produk vSphere maka pembeli akan diberikan lisence key vSphere versi 6, tidak lagi vSphere versi 5.5. Namun VMware tetap menyediakan file installer untuk versi-versi sebelumnya untuk bisa di dwonload di website vmware.com, sehingga versi sebelumnya tetap bisa di download dan diinstall, 

Tapi mungkin ada yang masih ingin menggunakan vSphere versi 5.5 karena merasa cukup dengan fitur versi 5.5 dan belum siap menggunakan yang versi 6, berarti tentu dibutuhkan license key versi 5.5 sedangkan bagi yang melakukan pembelian baru VMware vSphere maka pembeli hanya akan diberikan lisence key versi 6, tidak bisa mendapatkan license versi 5.5. Kasus seperti ini pernah ditanyakan kepada penulis oleh salah satu user vmware vsphere yang baru saja membeli vmware vsphere, tapi dia ingin menggunakan yang versi 5.5 karena merasa cukup dengan fitur di versi 5.5 dan belum siap dari sisi skill teknis untuk menggunakan versi 6, sedangkan license key yang dia dapatkan dari pembelian barunya itu adalah license key versi 6. Pertanyaan itulah yang melatarbelakangi penulis menuliskan artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang memiliki kasus yang sama.

Untuk kasus demikian, jika ingin menggunakan vSphere versi 5.5 tapi lisence key yang diterima ketika membeli vSphere adalah license key versi 6, maka bisa dilakukan downgrade license key dari account pemilik license tersebut dari website my.vmware.com agar mendapatkan license key yang dapat digunakan pada versi 5.5, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Log in ke website my.vmware.com

2. Pilih menu Manage License Keys












3. Pada dropdown menu di sebelah tulisan I want to pilih Downgrade License Keys






















4. Pada kolom sebelah kiri, pilih folder tempat product yang akan di downgrade, kemudian pilih productnya pada list yang ada di kolom tengah, kemudian pilih license key yang diinginkan.

5. Setelah proses downgrade selesai, maka akan muncul license key akan berubah dan sudah dapat digunakan pada vSphere versi sebelumnya yaitu versi 5.5

6. Lakukan proses instalasi vSphere 5.5, kemudian masukkan license key dengan yang tadi telah di downgrade dari versi 6 ke versi 5 Licensing seperti tampilan gambar dibawah ini





















Demikian panduan untuk pembeli vSphere 6 yang ingin menggunakan vSphere 5.5 dengan license key yang didapatkan dari versi 6. Untuk lebih jelasnya berikut ini ada video panduan dari vmware mengenai hal ini.

 

Referensi:
kb.vmware.com/kb/2006975
Read more ...
Sabtu, 02 Mei 2015

Multiprocessor Fault Tolerance pada vSphere 6

Fault Tolerance adalah fitur canggih pada VMware vSphere, karena mampu melakukan zero-downtime fail over, tapi sayangnya pada versi sebelumnya Fault Tolerance hanya bisa digunakan untuk proteksi VM yang single processor yaitu yang hanya 1 vCPU, sedangkan VM yang memiliki lebih dari 1 vCPU maka tidak dapat menggunakan kecanggihan fitur Fault Tolerance ini, padahal hampir setiap VM yang statusnya sebagai mission-critical VM memiliki lebih dari 1 vCPU. Maka dari itu fitur Fault Tolerance ini hanya sekedar menjadi fitur yang dimiliki tapi jarang digunakan.

Pada vSphere 6, VMware melakukan improvement untuk fitur Fault Tolerance menjadi dapat men-support multiprocessor sampai maximal 4 vCPU per VM karena menggunakan Symmetric MultiProcessing (SMP), ini adalah perubahan positif yang sangat baik, karena dengan ini berarti VM mission critical yang di provisioned menggunakan 1-4 vCPU dapat diproteksi dengan fitur Fault Tolerance. Selain itu, pada VM yang menggunakan fitur Fault Tolerance pada vSphere 6 dapat dilakukan snapshot, sedangkan Fault Tolerance versi sebelumnya tidak support snapshot sehingga tidak dapat dibackup secara otomatis oleh software backup manager misalnya VDP atau backup manager third-party. Ini juga salah satu improvement yang menguntungkan.  Dan satu lagi kelebihannya adalah virtualdisk VM yang menggunakan fitur Fault Tolerance dapat diprovisione dengan thin-provisioned, karena pada versi sebelumnya hanya bisa thick-provisioned eager-zero.

Itulah yang menjadikan fitur Fault Tolerance pada vSphere 6 sebagai fitur yang ditunggu-tunggu oleh pada vSphere administrator.






















Berikut ini adalah tabel perbandingan fitur Fault Tolerance pada vSphere 5.x dengan pada vSphere 6





















Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa cukup banyak peningkatan fitur Fault Tolerance pada vSphere 6, namun ada satu hal yang perlu diperhatikan pada tabel tersebut, yaitu Fault Tolerance network yang pada vSphere 6 harus menggunakan network 10Gbps. Berarti ini juga menjadi faktor kendala baru untuk menggunakan fitur Fault Tolerance, yaitu harus menyediakan koneksi network 10Gbps antar host.

Selain itu, beberapa perubahan konsep Fault Tolerance pada vSphere 6 adalah:
  • Ketika terjadi fail over, Fault Tolerance melakukan migrasi primary VM dan juga secondary VM
  • VM yang menggunakan fitur Fault Tolerance maka akan dicopy seluruh file VM nya termasuk virtualdisknya (VMDK)
  • Fault Tolerance melakukan sinkronisasi CPU antara primary VM dengan secondary VM dengan cara meng-copy checkpoint secara sangat cepat (karena itulah disyaratkan menggunakan network 10Gbps)
  • Fitur HA dan DRS pada cluster harus di enable, HA untuk memastikan konfigurasi CPU antara primary VM dengan secondary VM tetap identik, sedangkan DRS adalah untuk menentukan dimana ditempatkannya VM yang menggunakan fitur Fault Tolerance, tapi bukan untuk melakukan load-balancing compute resources.
Pada Fault Tolerance sebelumnya, virtualdisk di share antara primary VM (master) dengan secondary VM (slave) sehingga yang terpisah hanya file configurasi computenya saja yaitu file vmx. Sedangkan pada Fault Tolerance vSphere 6 dilakukan copy seluruh file VM termasuk virtualdisknya sehingga secondary VM adalah cloning dari primary VM yang ditempatkan pada datastore yang terpisah dengan datastore primary VM. Dengan konsep ini, maka tercipta redundancy bukan hanya pada file vmx saja, tapi juga pada keseluruhan file VM termasuk file vmdk, yaitu redundancy datastore bagi VM tersebut. Sehingga ini menjadi proteksi untuk recovery VM ketika terjadi datastore failure.

















Pada Fault Tolerance versi sebelumnya, input ke VM yang diproteksi dengan Fault Tolerance dilakukan sekaligus ke primary VM dan secondary VM secara bersamaan, namun hal ini menjadi kendala jika salah satu host diantara host primary VM dan host secondary VM mengalami utilisasi workload yang berbeda sehingga proses input menjadi tidak sama pada kedua host itu.

Pada versi 6, untuk menghindari kendala tersebut maka input hanya dilakukan pada primary VM saja
dan kemudian hasil input tersebut dikirim dari primary VM ke secondary VM dengan proses checkpoint data yang dilakukan secara dinamis relatif sangat cepat yaitu setidaknya setiap 10 milliseconds dengan CPU overhead yang sangat kecil.

Read more ...
Jumat, 01 Mei 2015

Long Distance vMotion antar vCenter Server 6

Salah satu fitur baru yang ada pada vSphere 6 adalah adanya kemampuan untuk melakukan vMotion jarak jauh secara geografis (antar kota, bahkan antar benua) dan VM dapat melakukan vMotion dari satu vCenter ke vCenter lainnya.

Misalkan ada vSphere environment di kota Jakarta dengan menggunakan vCenter Server 6 dan ada vSphere environment di kota Surabaya yang menggunakan vCenter Server 6 juga yang kedua vCenter itu saling terhubung dengan Linked-mode, maka VM yang pada vSphere environment yang dikelola menggunakan vCenter Server 6 di kota Jakarta dapat dipindahkan dengan vMotion ke vSphere environment di kota Surabaya.

Dengan fitur Long Distance vMotion yang ada pada Enhanced vMotion vSphere 6 dapat dilakukan beberapa hal berikut ini:
  • VM dapat berpindah ke vCenter lain (yang terhubung dengan Linked-mode)
  • VM dapat berpindah dari: 
    virtual Standard Switch ke virtual Standard Switch
    virtual Standard Switch ke virtual Distributed Switch
    virtual Distributed Switch ke virtual Distributed Switch
  • UUID dan MAC address VM tidak berubah 
  • Setting alarm, affinity rules, startup priority, compute share/reservation/limit yang ada pada VM yang di vMotion ke vCenter lain maka semua setting itu tidak berubah
Long Distance vMotion ini akan sangat bermanfaat dalam mengelola beberapa vSphere environment pada beberapa data center terpisah yang berbeda lokasi geograsif relatif jauh (antar kota atau antar negara/benua), sehingga dapat memindahkan VM antar data center secara mudah.

Adapun persyaratan yang harus terpenuhi untuk dapat melakukan Long Distance vMotion antar vCenter Server adalah :
  • vCenter Server sumber dan vCenter Server tujuan harus versi 6
  • vCenter Server sumber dan vCenter Server tujuan harus terhubung dengan Linked-mode
  • vCenter Server sumber dan vCenter Server tujuan harus berada dalam satu domain SSO yang sama
  • Ada VMkernel vMotion (layer 3) dan VM Network Port Group (layer 2)
  • Bandwidth per vMotion adalah 250Mbps (dapat bekerja pada koneksi dengan latency +/- 100ms)
Pada persyaratan di atas disebutkan bahwa antar vCenter Server harus terhubung dengan Linked-mode, pada vSphere 5.x Linked-mode hanya disupport pada vCenter yang menggunakan Windows Server, sedangkan vCenter Server Virtual Appliance versi 5.x belum support menggunakan Linked-mode. Tapi pada vSphere 6 vCenter Server Virtual Appliance sudah support Linked-mode, sehingga untuk melakukan Linked-mode tidak lagi harus menggunakan vCenter pada Windows Server.

vMotion yang dilakukan pada Long Distance vMotion adalah memindahkan lokasi compute host sekaligus storage tempat file vmdk VM yang di vMotion, karena shared storage antar ESXi host umumnya hanya dishare pada satu lokasi, bukan antar lokasi yang secara geografis relatif jauh. Namun jika shared storage memungkinkan di akses oleh host tujuan yang berbeda lokasi geografis, maka bisa saja hanya memindahkan VM antar compute host tanpa memindahkan lokasi file vmdk nya dari shared storage dimana file vmdk itu berada.

Sebenarnya pada vSphere 5 juga bisa dilakukan long distance vmotion antar site beda lokasi yang masing-masing lokasi itu dikelola oleh satu vcenter, tapi pada koneksi network antar host di vSphere 5 latency yang ditoleransi adalah tidak bisa lebih dari 10ms, sedangkan pada vSphere 6 latency yang di toleransi adalah 150ms. Selain itu, pada versi 6 ini vMtion memiliki TCP/IP stack dedicated yang terpisah dengan TCP/IP stack network lain, sehingga hal ini menjamin traffic vMotion 100% terisolasi dari traffic lainnya.

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, secara default pada vSphere 6 ada 2 TCP/IP stack, salah satunya adalah khusu untuk vmotion.

Berikut ini video ilustrasi Long Distance vMotion yang memindahkan VM dari vCenter Server di Jakarta ke vCenter Server di Surabaya.


Read more ...